Sabtu, 23 Oktober 2010

Perspektif Psikologi

Psikologi massa, atau psikologi sosial, harus ditempatkan dalam ranah komunikasi massa, dan karena itu sebetulnya gejala psikologis dalam komunikasi itu agak dangkal atau sporadis, jika komunikasi itu kita pahami sebagai sesuatu yang terjadi secara otomatis begitu saja [ibarat hanya sekedar berbicara].

Tetapi jika komunikasi itu kita pahami sebagai proses transformasi atau sharing pesan (message), maka gejala psikologisnya akan sangat mendalam, sebab kita sebetulnya sedang berhadapan dengan orang yang berkarakter tertentu, dan karakternya itu dibentuk oleh carapandangnya, atau tujuan-tujuan standard (subject aim) yang ia miliki atau juga adanya tujuan-tujuan ‘titipan’, yang sebenarnya dimiliki oleh orang atau institusi lain.

Karena itu, teori S-R (Stimulus-Respons) memainkan peran penting dalam hal ini. Artinya bahwa tindak komunikasi massa terjadi karena adanya suatu rangsangan (stimuli), dan pesannya itu tersampaikan atau diterima karena adanya respons atau tanggapan.

Jadi ada suatu proses ‘kesalingan’ dalam berkomunikasi, dan hal ‘kesalingan’ itu terjadi karena pihak pemberi stimuli menyampaikan materi atau pesannya secara tepat [dengan bahasa yang bisa dimengerti, dan simbol yang menyentuh], serta si penerima pesan memberi respons yang memadai [bisa negatif, dalam arti menolak atau juga positif, dalam arti menerima].

Individu Dalam Massa

Ciri-ciri individu dalam massa, yaitu:

• Kehilangan kepribadian yang sadar dan rasional, tindakan kasar dan irasional
• Melakukan tindakan agresi yang melawan kebiasaan.
        Menurut Sidis individu dalam massa akan terkena hipnotis bentuk ringan sehingga pertimbangan kritis hilang.


Kondisi psikologis individu dalam massa
      Menurut Gustave Le Bon, massa memiliki sifat psikologis sendiri-sendiri. Orang yang tergabung dalam suatu massa akan melakukan sesuatu yang perbuatan tersebut tidak akan diperbuat jika individu itu tidak tergabung dalam suatu massa. Seperti yang diungkapkan Durkheim adanya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Menurut Gustave Le bon dalam massa terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau law mental unity, yaitu massa adalah kesatuan mind dan kesatuan jiwa.
Sedangkan menurut Allport, sekalipun kurang dapat menyetujui tentang collective mind tetapi dapat memahami tentang pemikiran adanya kesamaan tidak hanya dalam hal berfikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal perasaan dan dalam perbuatan yang tampak.
 
sumber : Wikipedia
             klara Innata Arishanti

Gerakan Massa

  • Jenis-jenis Gerakan Massa (Danzigers)
1. Gerakan Massa Progresif      : Merombak norma lama, membentuk norma baru
2. Gerakan Massa Status Quo  : Mempertahankan norma lama (konservatif)
3. Gerakan Massa Reaksioner  : Orang yang bersikap untung-untungan
                                                - lebih lunak/fleksibel, tidak tegas yang penting golongannya tidak dirugikan


  • Penyebab Gerakan Massa
          Salah satu pandangan berpendapat bahwa manusia itu merupakan individu yang mempunyai dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yang pada prinsipnya membutuhkan pemuasan atau pemenuhan. Tetapi dalam kenyataannya tidak semua dorongan atau keinginan itu dapat dilaksanakan secara baik. Dorongan atau keinginan yang tidak memperoleh pelepasan, terdorong dan tersimpan dalam alam bawah sadar, yang pada suatu ketika akan muncul kembali diatas sadar bila keadaan memungkinkan. Salah satu pendapat yang dikemukakan oelh Freud bahwa struktur pribadi manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu das es atau the id, yaitu berupa dorongan-dorongan yang pada dasarnya dorongan-dorongan tersebut membutuhkan
pemenuhan, ingin muncul dan ingin keluar. Yang kedua adalah das ich atau the ego, yang merupakan sensor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya terutama dengan norma-norma. Yang ketiga, yaitu das uber ich atau the super ego, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baik buruk.
         Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma tertentu yang merupakan pedoman-pedoman yang membatsi gerak atau perilaku anggota masyarakat. Dengan adanya norma-norma itu sebagai anggota masyarakat yang baik tidak dapat berbuat seenaknya. Ini berarti bahwa norma-norma itu berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu menyesuaikan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Atas dasar uraian diatas dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya, yaitu orang bertindak dalam massa atas dorongan-dorongan yang muncul dari bawah sadar yang semula ditekannya. Karena itu bila banyak hal ditekan merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada suatu waktu dapat muncul dipermukaan bila keadaannya memungkinkan, slah satu bentuk adalah dalam massa.
 
  • Proses Dinamika Gerakan Massa
1. Pemusatan perhatian
2. Penciptaan suasana kebersamaan
3. Pusat rasa kagum dan perasaan berada pada suatu massa
4. Pemimpin membayar massa kemana aktivitas akan massa akan dituju

Sumber : Klara Innata Arishanti

Massa Pasif dan Massa Aktif

1. Massa aktif  terbentuk karena telah adanya tindakan-tindakan nyata, misalnya demonstrasi, perkelahian massal, dsb.
Menurut Mc Laughlin, paling tidak ada 3 kondisi yang melatarbelakangi,
yaitu :
• adanya problem yang cukup serius
• upaya penyelesaian problem yang tertunda
• adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa problem harus
 diselesaikan

Faktor-faktor yang menyebabkan massa aktif :
  •   Perasaan tidak puas, yaitu, diawali dengan bertukar pikiran, ide baru, perbuatan yang selalu diulang dan jika sudah matang menjadi massa.
  • Tekanan jiwa masyarakat, misalnya memuncak dan meledak tidak dapat dikendalikan.

2. Massa pasif yang disebut dengan audience adalah kumpulan orangorang
yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang-orang
berkumpul untuk mendengarkan ceramah, menonton sepakbola, dll

Sumber : Klara Innata Arishanti , .wikipedia.org/wiki/Massa

Massa Abatrak & Massa Kongkrit

(Mennicke, 1948)
  1.  Massa Abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang sama sekali belum
    terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan.
    Alasan timbul :
    • ada kejadian menarik
    • individu mendapat ancaman
    • kebutuhan tidak terpenuhi
     2.   Massa Kongkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri:
          •adanya kesatuan mind dan sikap
          • adanya ikatan batin dan persamaan norma
          • ada struktur yang jelas
          • bersifat dinamis dan emosional, sifat massa jelas

  • Perbedaan dari Massa Abstrak dan Massa Kongkrit :
         Massa Abstrak : -Ego pribadi
                                   -Tercermin dalam diri pemimpin

        Massa Kongkrit : - Ego massa
                                   - Kepentingan masih keritiis.
         Antara masssa abstrak dan massa kongkrit kadang-kadang mempunyai hubungan, dalam arti bahwa massa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi massa yang kongkrit dan sebaliknya massa kongkrit dapat berubah menjadi massa abstrak. Tetapi ada kalanya massa abstrak bubar tanpa adanya bekas.

Sumber : Klara Innata Arishant

Psikologi Masa

  •  Massa adalah sekumpulan banyak orang (ratusan/ribuan) yang
    berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara.

  • Definisi Psikologi masa adalah studi mengenai tingkah laku banyak orang atau kumpulan manusia mengenai kelompok-kelompok yang terorganisir dengan longgar sekali.
sumber : rumahbelajarpsikologi.

Rabu, 13 Oktober 2010

Perbedaan Massa dan Aggreget

 Massa adalah sekumpulan banyak orang (ratusan/ribuan) yang berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara.
contoh :  demonstrasi, perkelahian massal

Massa Abstrak dan Massa Kongkrit
1. Massa Abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang sama sekali belum
terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan.
Alasan timbul :
• ada kejadian menarik
• individu mendapat ancaman
• kebutuhan tidak terpenuhi
2. Massa Kongkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri:
Ciri-ciri:
• adanya kesatuan mind dan sikap
• adanya ikatan batin dan persamaan norma
• ada struktur yang jelas
• bersifat dinamis dan emosional, sifat massa jelas

Agregat (kelompok umur, jenis kelamin, golongan menengah,)

Selasa, 12 Oktober 2010

Macam-macam Kelompok

Ada 4 jenis kelompok, diantaranya :
1. Dyad
Kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena keluarga inti

2. Kelompok  kecil
kelompok primer dimana terjadi face to face, saling tergantung, ada identitas kelompok yang sangat kuat

3. Organisasi
 sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama dan struktur yang sangat jelas

4. Massa
sifat temporer, mempunyai tujuan yang sama, tidak berstruktur

sumber :
http://mediaindonesia.co.cc/search/label/pengertian+keluarga+dyad
http://kafeilmu.co.cc/tema/definisi-kelompok-massa-menurut-ahli-ilmu-sosial-budaya-dasar.html

Alasan Individu Masuk Kelompok

Mengapa orang masuk kelompok??

Menurut tokoh Shaw :
1. Ketertarikan interpersonal
daya tarik antara orang-orang yang mengarah ke persahabatan dan romantis hubungan
2. Aktivitas Kelompok
melaksanakan tugas secara berkelompok untuk mencapai tujuan kelompok
3. Tujuan Kelompok
karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu
4. Keanggotaan Kelompok
orang di dalam kelompok,mempunyai tujuan yang sama dengan anggota yang lainnya
5. Efek Instumental dari keanggotaan kelompok
bagian dari keanggotaan itu sendiri.Maksud dari efek instrumental ialah suatu komunikasi antar anggota dan pengaruh dari kebersamaan suatu kelompok.
sumber :
 http://book.store.co.id/PSIKOLOGI_KELOMPOK_buku_13016.html
http://www.jevuska.com/topic/pengertian+dinamika+psikologi+kelompok.html



Sabtu, 09 Oktober 2010

Karakteristik Kelompok

2.Kelompok Efektif dan Tidak Efektif
• Kelompok Efektif
Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan:
a.melaksanakan tugas kelompok, dan b. memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok-disebut prestasi (performance). b. tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfacation). Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok. Selain itu adanya rasa saling memiliki, saling percaya, kebersamaan, komitment, rasa solidaritas, kerjasama.
Karakteristik Kelompok yang efektif :
1. Suasana (atmosfer)
2. Rasa aman (the ruduction)
3. Kepemimpinan yang bergilir (distribusi leadership)
4. Perumusan tujuan (goal Formulation)
5. Fleksibiliti (Fleksibilitas)
6. Mufakat
7. Kesadaran berkelompok
8. Evaluasi yang kontinu
Kriteria tim yang efektif
1. Understanding
2. Komunikasi terbuka
3. Saling percaya
4. Saling membantu
5. Menengahi perbedaan – perbedaan
6. Menggunakan tim secara selektif
7. Keterampilan kelompok yang teapat
8. Kepemimpinan

• Kelompok Tidak Efektif
Kelompok yang tidak efektif
Adanya perilaku anggota yang berorientasi pada dirinya sendiri, antara lain:
1. Menentang : mengeritik, menyalahkan orang lain, menunjukkan sikap menentang
kelompok atau perorangan.
2. Menghalangi kemajuan kelompok dalam mencapai tujuan
3. Mendominasi dan tidak menghargai pendapat orang lain
4. Bersaing dalam mengemukakan ide
5. Mencari simpati, mencoba mempengaruhi anggota lain
6. Berbuat acuh tak acuh: berperilaku pasif, bersikap masa bodoh, melamun,
berbisik-bisik dengan orang lain, lari dari topik pembicaraan yang sedang
dibahas.

Sumber:
-Anonimous, 2000. Western Philosopic Thought.
- http://members.aol.com/rhrrr/philmodn.htm, dikunjungi 13 Oktober 2000
- Beerling, Kwee, Mooij, dan Van Peursen, 1997. Pengantar Filsafat Ilmu. Cet.ke-4. Alih Bahasa: S. Soemargono. Tiara Wacana, Yogyakarta

Karakteristik Kelompok

1. Karakteristik Umum Kelompok
Ada dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok, yaitu norma dan peran.
Yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah tentang norma.
Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Ada tiga kategori norma kelompok, yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur hubungan di antara para nggota kelompok. Sedangkan norma prosedural menguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok harus membuat keputusan.


Karakteristik Kelompok:
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
1. Terdiri dari 2 orang atau lebih
2. Adanya interaksi yang terus menerus
3. Adanya pengembangan identitas kelompok
4. Adanya norma – norma kelompok
5. Adanya diferensiasi peran
6. Peran yang saling tergantung
7. Produktivitas bertambah atau meningkat
8. Saling membagi tujuan yang sama

Proses terjadinya kelompok :
Perasaan=Motivasi=Tujuan=Interaksi=Pembentukan=Perpecahan=Penyesuaian= Perubahan=Perasaan

Pendekatan Empiris

C. Studi Stimulus Komputer
Simulasi komputer adalah suatu proses perancangan model logika matematika dari suatu sistem nyata dan bereksperimentasi dengan model ini secara abstrak pada komputer.
Dengan dimungkinkannya kita melakukan suatu eksperimentasi secara abstrak tentang suatu sistem, maka dimungkinkan diperoleh suatu kesimpulan berkenaan dengan sistem tersebut.


sumber :-http://www.ktiptk.com/2010/09/konsep-dasar-penelitian-pendidikan.html

Pendekatan empiris

b. Eksperimen LAB

Penelitian Eksperimen Dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakan kontrol terhadap variabel tertentu. Untuk pengujian hipotesis tertentu, dimaksudkan untuk mengetahui hubungan hubungan sebab – akibat variabel penelitian.
Konsep dan varaiabelnya harus jelas, pengukuran cermat.

Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menjediakan kontrol untuk perbandingan.
Peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi.

Pendekatan Empiris

2. Pendekatan Empiris
a.Field Study
Arikunto (1986) mengemukakan bahwa metode studi kasus sebagai salah satu jenis pendekatan deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisme (individu), lembaga atau gejala tertentu dengan daerah atau subjek yang sempit.

Penelitian case study atau penelitian lapangan (field study) dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given). Subjek penelitian berupa individu, kelompok, institusi atau masyarakat. Penelitian case study merupakan studi mendalam mengenai unit sosial tertentu dan hasil penelitian tersebut memberikan gambaran luas serta mendalam mengenai unit sosial tertentu. Subjek yang diteliti relatif terbatas, namun variabel-variabel dan fokus yang diteliti sangat luas dimensinya (Danim,2002).

Studi kasus bisa berarti metode atau strategi dalam penelitian, bisa juga berarti hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu.Dalam konteks tulisan ini, penulis lebih memfokuskan pada pengertian yang pertama yaitu sebagai metode penelitian. Studi kasus adalah suatu pendekatan untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi pihak luar. Pada intinya studi ini berusaha untuk menyoroti suatu keputusan atau seperangkat keputusan, mengapa keputusan itu diambil, bagaimana diterapkan dan apakah hasilnya. (Salim, 2001).

sumber :- http://members.aol.com/rhrrr/philmodn.htm, dikunjungi 13 Oktober 2000

Jumat, 08 Oktober 2010

Pendekatan Studi Kelompok

1. Pendekatan Teoritis
a. Teori Sintalitas Kelompok (Group Syntality Theory)
Teori Sintalitas Kelompok merupakan perwujudan dari proses komunikasi dari suatu kelompok. Teori ini dikembangkan oleh Cattell pada tahun 1948. Cattell berpendapat bahwa untuk dapat membuat perkiraan-perkiraan ilmiah yang tepat, segala sesuatu harus dapat diuraikan, diukur, dan diklasifikasikan dengan tepat dan cermat.
Dalam teori sintalitas ini, Cattell menjelaskan bahwa dalam suatu kelompok haruslah memiliki kepribadian yang dapat dipelajari. Dengan alasan ini, Cattell dengan teorinya dikatakan sebagai pengembang Psikologi yang dinamakan Psikologi Kepribadian Kelompok.

Asumsi Dasar dan Uraian Teori
Asumsi dasar dari teori ini merupakan asal kata dari sintalitas (syntality) yang digunakan oleh Cattell untuk menunjukkan “kepribadian kelompok” yang mencankup kebersamaan, dinamika, temperamen, dan kemampuan kelompok.
Dasar-dasar pendapat yang dikemukakan oleh Cattell dipengaruhi oleh pandangan McDougall (1920) tentang kelompok, yaitu :
a.Perilaku dan struktur yang khas dari suatu kelompok akan tetap ada walaupun anggota-anggotanya berganti.
b.Pengalaman-pengalaman kelompok direkam dalam ingatan.
c.Kelompok menunjukkan adanya dorongan-dorongan.
d.Kelompok mampu berespons secara keseluruhan terhadap suatu rangsang yang tertuju pada salah satu bagiannya.
e.Kelompok menunjukkan emosi yang bervariasi.

B. Teori Produktif Kelompok
Stogdill pada tahun 1959,mengemukakan tentang teori Produktif kelompok. Menurut Stogdill, teori-teori tentang kelompok pada umumnya didasarkan pada konsep tentang interaksi yang memiliki kelemahan teoritis tertentu. Sehingga muncullah teori produktifitas kelompok.

Dikembangkan dari 3 teori yang berbeda orientasi:
a. orientasi penguat: teori-teori tentang belajar
b. orientasi lapangan: teori-teori tentang interaksi
c. orientasi kognitif: teori-teori tentang harapan

Asumsi dasar dari teori ini adalah proses terjadinya dalam kelompok dimana dimulai dari masukan ke keluaran melalui variabel-variabel media. Dalam teori ini akan terdapat umpan balik (feed-back).


sumber:
Suriasumantri, J.S. 1996. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Cet. Ke-10. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
http://newchoi.blogspot.com/2010/05/komunikasi-kelompok.html

Minggu, 03 Oktober 2010

karakteristik menurut para tokoh

Karakteristik atau ciri suatu Kelompok menurut Shaw (1979: 6-10) ada 6, yaitu:
1) Persepsi dan kognisi anggota kelompok
2) Motivasi dan kebutuhan kepuasan (need satisfaction)
3) Tujuan kelompok (Group Goals)
4) Organisasi Kelompok
5) Ada ketergantungan antara anggota kelompok
6) Interaksi
Selain itu karakteristik kelompok adalah 1). Adanya interaksi, 2) adanya struktur, 3).
Kebersamaan, 4). Adanya tujuan, 5) ada suasana kelompok, 6) dan adanya dinamika
interdependensi.
Oleh sebab itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok adalah unit komunitas
yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki suatu kesatuan tujuan dan
pemikiran serta integritas antar anggota yang kuat.


daftar pustaka :
Tuckman, 1965: Tuckman &Jensen, 1977

konsep dasar dinamika kelompok

1. Definisi Dinamika
Kata Dinamika berasal dari kata Dynamics (Yunani) yang bermakna “Kekuatan”
(force). “Dynamics is facts or concepts which refer to conditions of change, expecially to
forces”.
Menurut Slamet Santoso (2004: 5), Dinamika berarti tingkah laku warga yang
satu secara langsung mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik.. Dinamika
berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan
anggota kelompok secara keseluruhan. Karenanya, dapat disimpulkan bahwa Dinamika
ialah kedinamisan atau keteraturan yang jelas dalam hubungan secara psikologis..

2. Definisi Kelompok
Ada beberapa ahli yang mendefinisikan tentang kelompok, diantaranya :
a. Hornby, A.S (1973: 441) berpendapat bahwa kelompok adalah sejumlah orang atau
benda yang berkumpul atau ditempatkan secara bersama-sama atau secara alamiah
berkumpul. (A number of persons or things gathered, or naturally associated).
b. Webster (1989: 425) ,mengatakan bahwa kelompok adalah sejumlah orang atau
benda yang bergabung secara erat dan menganggap dirinya sebagai suatu kesatuan.
c. (Sherif: 1962), berpendapat Kelompok adalah unit sosial yang terdiri dari sejumlah
individu yang mempunyai hubungan saling ketergantungan satu sama lain sesuai
dengan status dan perannya secara tertulis atau tidak mereka telah mengadakan
norma yang mengatur tingkah laku anggota kelompokny
d. slamet Santosa (1992: 8), “Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa
individu yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan
cara dan atas dasar kesatuan persepsi”.
e. Menurut Zaltman (1972: 75), bahwa Dinamika Kelompok adalah kekuatankekuatan
yang berlangsung dalam kelompok, kekuatan tersebut bertujuan
memberikan arah perilaku kelompok


daftar pustaka :
Tuckman, 1965: Tuckman &Jensen, 1977

Faktor Pembentuk Kelompok

Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.

Kedekatan

Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.

Kesamaan

Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.

daftar pustaka:
search google.www.docstoc.com

Macam-macam kelompok

kelompok banyak jenisnya dan kepentingan masing-masingnya.
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:

* Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.

* Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.

* Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.

* Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.

daftar pustaka :
Psikologi kelompok,bimo walgito.2007.

Fungsi dinamika kelompok

adanya fungsi-fungsi dinamika kelompok, sebagai berikut :
1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi
persoalan hidup.
2. Memudahkan pekerjaan.
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan
mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai
lebih cepat, efektif dan efisien. Salah satunya dengan membagi pekerjaan
besar sesuai bagian kelompoknya masing-masing atau sesuai
keahlian.
4. Menciptakan iklim demokratis dalam
kehidupan masyarakat dengan
memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, dan memiliki peran yang sama dalam
masyarakat.

daftar pustaka :
Nandang Rusmana, PPB-UPI.2008

Sabtu, 02 Oktober 2010

Orientasi Teoritis Dalam Dinamika Kelompok

Efektivitas kelompok dipengaruhi:
1. Tujuan → mudah dimengerti oleh anggota kelompok, relevan dengan
kebutuhan anggota, mengisyaratkan saling ketergantungan dan
membangkitkan komitmen tingkat tinggi dari anggota untuk mencapainya.
2. Anggota harus mengkomunikasikan ide-ide dan perasaan
3. Partisipasi dan kepemimpinan harus terdistribusikan antar anggota
<> Tanggung jawab
<> Semua orang terlibat dalam pekerjaan kelompok, setia terhadap
kebutuhan kelompok dan puas terhadap keanggotaannya
<> Sumber daya (potensi anggota dimanfaatkan)
<> Meningkatkan kohesivitas kelompok
4. Prosedur pengambilan keputusan → tepat dan fleksibel
5. Kekuasaan dan pengaruh → keahlian kemampuan
6. Konflik → kontroversi ide / opini
Pemicu :
- kebutuhan
- kelangkaan sumber daya (uang, power)
- persaingan
Cara mengatasinya:
- Harus bernegosiasi → sama-sama puas dan tidak memperlemah
- Kerjasama
- Saling ketergantungan
7. Kohesivitas meningkat
<> Saling menyukai
<> Ingin terus menjadi bagian kelompok
<> Puas terhadap keanggotaan
<> Tingkat penerimaan, dukungannya dan kepercayaan meningkat
8. Kemampuan memecahkan masalah
<> Merasakan adanya masalah
<> Mencari dan menetapkan solusi
<> Mengevaluasi efektivitas solusi

daftar pustaka :
search google.http://wapedia.mobi/id/Dinamika_kelompok

Psikologi kelompok-Psikologi sosial

1. Psikologi Kelompok
> Agregrat : karakteristik tertentu, tidak saling mengenal atau
pun berinteraksi
> Audiens : melakukan hal yang sama disatu waktu, tidak saling
mengenal dan kurang berinteraksi
> Crowd : kedekatan secara fisik, berinteraksi terhadap suatu
stimulus atau situasi umum
> Tim : berinteraksi secara teratur, aktivitas atau tujuan
tertentu
> Keluarga : diikat oleh hubungan kelahiran atau ikatan hukum,
biasanya tinggal dalam suatu tempat
> Organisasi formal : saling bekerja sama, berstruktur jelas, adanya
tujuan bersama

2. Psikologi Sosial
> Individu
> Kelompok

*Interelationship :
- Diantara Individu
- Diantara Kelompok

Menurut Friedler (1967) : kelompok itu adalah individu yang mempunyai
takdir bersama dimana jika satu kejadian mempengaruhi seseorang dalam kelompok maka anggota lain akan terpengaruh.Dan menrut,Cartwright dan Zender (1968) : kelompok itu sekumpulan individu yang mempunyai hubungan antar anggota yang satu dengan yang
lain yang membuat mereka saling tergantung dalam tingkatan tertentu.

daftar pustaka :
Shaw, M.E. 1977. Group Dynamics : The Psychology of Small Group Behavior.
McGraw-Hill, Inc : New York
Sorsyth. 1983. Group Dynamics. Wadsworth, Inc : California

Dinamika kelompok

Tokoh yang mempopulerkan istilah dinamika kelompok adalah Kurt Lewin, yaitu mengacu pada apa yang terjadi dalam situasi kelompok.Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.
Maka Dinamika Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.

Mengapa dinamika kelompok?
Dinamika kelompok sebagai fenomena interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dan anggota kelompok berinteraksi dalam kelompok – kelompok sosial.

daftar pustaka :
Wirawan, Sarlito. 1997. Psikologi Sosial : Psikologi Kelompok dan Psikologi
Terapan. Universitas Indonesia : Jakarta

Jumat, 01 Oktober 2010

Psikologi Kelompok

A. Pengertian Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

daftar pustaka :
Tuckman, 1965: Tuckman &Jensen, 1977