Sabtu, 23 Oktober 2010

Perspektif Psikologi

Psikologi massa, atau psikologi sosial, harus ditempatkan dalam ranah komunikasi massa, dan karena itu sebetulnya gejala psikologis dalam komunikasi itu agak dangkal atau sporadis, jika komunikasi itu kita pahami sebagai sesuatu yang terjadi secara otomatis begitu saja [ibarat hanya sekedar berbicara].

Tetapi jika komunikasi itu kita pahami sebagai proses transformasi atau sharing pesan (message), maka gejala psikologisnya akan sangat mendalam, sebab kita sebetulnya sedang berhadapan dengan orang yang berkarakter tertentu, dan karakternya itu dibentuk oleh carapandangnya, atau tujuan-tujuan standard (subject aim) yang ia miliki atau juga adanya tujuan-tujuan ‘titipan’, yang sebenarnya dimiliki oleh orang atau institusi lain.

Karena itu, teori S-R (Stimulus-Respons) memainkan peran penting dalam hal ini. Artinya bahwa tindak komunikasi massa terjadi karena adanya suatu rangsangan (stimuli), dan pesannya itu tersampaikan atau diterima karena adanya respons atau tanggapan.

Jadi ada suatu proses ‘kesalingan’ dalam berkomunikasi, dan hal ‘kesalingan’ itu terjadi karena pihak pemberi stimuli menyampaikan materi atau pesannya secara tepat [dengan bahasa yang bisa dimengerti, dan simbol yang menyentuh], serta si penerima pesan memberi respons yang memadai [bisa negatif, dalam arti menolak atau juga positif, dalam arti menerima].

Individu Dalam Massa

Ciri-ciri individu dalam massa, yaitu:

• Kehilangan kepribadian yang sadar dan rasional, tindakan kasar dan irasional
• Melakukan tindakan agresi yang melawan kebiasaan.
        Menurut Sidis individu dalam massa akan terkena hipnotis bentuk ringan sehingga pertimbangan kritis hilang.


Kondisi psikologis individu dalam massa
      Menurut Gustave Le Bon, massa memiliki sifat psikologis sendiri-sendiri. Orang yang tergabung dalam suatu massa akan melakukan sesuatu yang perbuatan tersebut tidak akan diperbuat jika individu itu tidak tergabung dalam suatu massa. Seperti yang diungkapkan Durkheim adanya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Menurut Gustave Le bon dalam massa terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau law mental unity, yaitu massa adalah kesatuan mind dan kesatuan jiwa.
Sedangkan menurut Allport, sekalipun kurang dapat menyetujui tentang collective mind tetapi dapat memahami tentang pemikiran adanya kesamaan tidak hanya dalam hal berfikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal perasaan dan dalam perbuatan yang tampak.
 
sumber : Wikipedia
             klara Innata Arishanti

Gerakan Massa

  • Jenis-jenis Gerakan Massa (Danzigers)
1. Gerakan Massa Progresif      : Merombak norma lama, membentuk norma baru
2. Gerakan Massa Status Quo  : Mempertahankan norma lama (konservatif)
3. Gerakan Massa Reaksioner  : Orang yang bersikap untung-untungan
                                                - lebih lunak/fleksibel, tidak tegas yang penting golongannya tidak dirugikan


  • Penyebab Gerakan Massa
          Salah satu pandangan berpendapat bahwa manusia itu merupakan individu yang mempunyai dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yang pada prinsipnya membutuhkan pemuasan atau pemenuhan. Tetapi dalam kenyataannya tidak semua dorongan atau keinginan itu dapat dilaksanakan secara baik. Dorongan atau keinginan yang tidak memperoleh pelepasan, terdorong dan tersimpan dalam alam bawah sadar, yang pada suatu ketika akan muncul kembali diatas sadar bila keadaan memungkinkan. Salah satu pendapat yang dikemukakan oelh Freud bahwa struktur pribadi manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu das es atau the id, yaitu berupa dorongan-dorongan yang pada dasarnya dorongan-dorongan tersebut membutuhkan
pemenuhan, ingin muncul dan ingin keluar. Yang kedua adalah das ich atau the ego, yang merupakan sensor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya terutama dengan norma-norma. Yang ketiga, yaitu das uber ich atau the super ego, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baik buruk.
         Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma tertentu yang merupakan pedoman-pedoman yang membatsi gerak atau perilaku anggota masyarakat. Dengan adanya norma-norma itu sebagai anggota masyarakat yang baik tidak dapat berbuat seenaknya. Ini berarti bahwa norma-norma itu berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu menyesuaikan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Atas dasar uraian diatas dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya, yaitu orang bertindak dalam massa atas dorongan-dorongan yang muncul dari bawah sadar yang semula ditekannya. Karena itu bila banyak hal ditekan merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada suatu waktu dapat muncul dipermukaan bila keadaannya memungkinkan, slah satu bentuk adalah dalam massa.
 
  • Proses Dinamika Gerakan Massa
1. Pemusatan perhatian
2. Penciptaan suasana kebersamaan
3. Pusat rasa kagum dan perasaan berada pada suatu massa
4. Pemimpin membayar massa kemana aktivitas akan massa akan dituju

Sumber : Klara Innata Arishanti

Massa Pasif dan Massa Aktif

1. Massa aktif  terbentuk karena telah adanya tindakan-tindakan nyata, misalnya demonstrasi, perkelahian massal, dsb.
Menurut Mc Laughlin, paling tidak ada 3 kondisi yang melatarbelakangi,
yaitu :
• adanya problem yang cukup serius
• upaya penyelesaian problem yang tertunda
• adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa problem harus
 diselesaikan

Faktor-faktor yang menyebabkan massa aktif :
  •   Perasaan tidak puas, yaitu, diawali dengan bertukar pikiran, ide baru, perbuatan yang selalu diulang dan jika sudah matang menjadi massa.
  • Tekanan jiwa masyarakat, misalnya memuncak dan meledak tidak dapat dikendalikan.

2. Massa pasif yang disebut dengan audience adalah kumpulan orangorang
yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang-orang
berkumpul untuk mendengarkan ceramah, menonton sepakbola, dll

Sumber : Klara Innata Arishanti , .wikipedia.org/wiki/Massa

Massa Abatrak & Massa Kongkrit

(Mennicke, 1948)
  1.  Massa Abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang sama sekali belum
    terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan.
    Alasan timbul :
    • ada kejadian menarik
    • individu mendapat ancaman
    • kebutuhan tidak terpenuhi
     2.   Massa Kongkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri:
          •adanya kesatuan mind dan sikap
          • adanya ikatan batin dan persamaan norma
          • ada struktur yang jelas
          • bersifat dinamis dan emosional, sifat massa jelas

  • Perbedaan dari Massa Abstrak dan Massa Kongkrit :
         Massa Abstrak : -Ego pribadi
                                   -Tercermin dalam diri pemimpin

        Massa Kongkrit : - Ego massa
                                   - Kepentingan masih keritiis.
         Antara masssa abstrak dan massa kongkrit kadang-kadang mempunyai hubungan, dalam arti bahwa massa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi massa yang kongkrit dan sebaliknya massa kongkrit dapat berubah menjadi massa abstrak. Tetapi ada kalanya massa abstrak bubar tanpa adanya bekas.

Sumber : Klara Innata Arishant

Psikologi Masa

  •  Massa adalah sekumpulan banyak orang (ratusan/ribuan) yang
    berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara.

  • Definisi Psikologi masa adalah studi mengenai tingkah laku banyak orang atau kumpulan manusia mengenai kelompok-kelompok yang terorganisir dengan longgar sekali.
sumber : rumahbelajarpsikologi.

Rabu, 13 Oktober 2010

Perbedaan Massa dan Aggreget

 Massa adalah sekumpulan banyak orang (ratusan/ribuan) yang berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara.
contoh :  demonstrasi, perkelahian massal

Massa Abstrak dan Massa Kongkrit
1. Massa Abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang sama sekali belum
terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan.
Alasan timbul :
• ada kejadian menarik
• individu mendapat ancaman
• kebutuhan tidak terpenuhi
2. Massa Kongkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri:
Ciri-ciri:
• adanya kesatuan mind dan sikap
• adanya ikatan batin dan persamaan norma
• ada struktur yang jelas
• bersifat dinamis dan emosional, sifat massa jelas

Agregat (kelompok umur, jenis kelamin, golongan menengah,)